November, 2025
now browsing by month
P2i Adakan FGD Moderasi Beragama Ala Pesantren
Kuningan 29 Oktober 2025. Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2i) adakan FGD Moderasi Beragama dalam Perspektif Pesantren. Bertindak sebagai Nara Sumber pada kegiatan tersebut antara lain: Dr. H Ahmad Jayadi. M.Pd (Kemenag Pusat). KH. Lukman Hakim. M.Ag (MHS Ciwaringin dan Pengurus P2i), KH. Dr. Sofwan Manaf M.Si (PP Darunnajah Jakarta dan Ketua Pembina P2i), KH. Anang Rikza Masyhadi (PP Tazaka Batang dan Wakil Ketua Umum P2i).
Dalam paparannya Jayadi menegaskan bahwa Pesantren menanamkan moderasi beragama melalui praktik dan budaya sehari-hari yang menjadi jiwa dari kehidupan pesantren. Dari sudut Transformasi Sosial Pesantren untuk Masyarakat, misalnya, pesantren menanamkan empat hal nerikut: Pertama, Komitmen Kebangsaan. Pesantren dan alumninya menjadi garda terdepan dalam memperkuat NKRI melalui pendidikan cinta tanah air dan pengabdian masyarakat. Kedua, AntiI Keketasan, komunitasPesantren konsisten menolak kekerasan melalui penyelesaian konflik secara damai dan pendidikan anti-ekstremisme. Ketiga, Sikap Toleran, para santri dan alumni pesantren menjadi teladan toleransi dengan membangun dialog antarumat beragama melalui dakwah dan dalam kehidupan bermasyarakat.Keempat Penerimaan Tradisi, Pesantren dan alumninya aktif melestarikan tradisi lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam melalui berbagai kegiatan budaya.

Sementara Anang Rikza menyoroti perlunya membangun ontologi Moderasi Baragama secara serius. Hal itu karena penerjemahan kata “Waasatiyah” apakah sudah tepat dengan istilah “Moderasi?” mengingat bahwa wasatiyah dalam Islam sangat berkaitan erat dengan “Salah dan Benar” dalam khazanah pemikiran Islam. Sementara Lukman Hakim menilai bahwa konsep moderasi sangat erat dengan konsep “umatan wasathan dan Syhada al Naas.” Di akhir, Sofwan Manaf menekankan perlunya literasi model keberagamaan yang dikontruksi kalangan pesantren sehingga tercermin langkah pembinaan umat yang lebih terarah dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
FGD in merekomendasikan agar dilakukan pengkajian mendalam terkait tajuk Moderasi bagik dari sudut epistimologi, tataran praktis dan konseptual yang bisa dijadikan rujukan dan peran serta pesantren dalam merespos masalah-masalah keumatan.
